Rantau Rasau, Gerebek Online. Dunia marketing masa kini yang memasuki dunia digital tak berlaku bagi para penjual pintu. Mendatangkan barang dagangan berupa pintu rumah yang di bawa dari home industri di Boyolali dan di pasarkan di Tanjabtim.
Dari 2013 memasuki Provinsi Jambi, penjual pintu ini mengawali berjualan di daerah Kuamang Kuning Kabupaten Bungo. Berpindah2 berjualan akhirnya memasuki Kabupaten Tanjabtim pada tahun 2014, dan disinilah titik awal kesuksesannya.
Pintu yang di bawa dari Boyolali menggunakan truk sewa dengan harga Rp. 8.000.000 rupiah sampai ke Tanjabtim, adapun pintu yang dibawa sebanyak 300 pintu sekali keberangkatan.
Saat di wawancara salah satu penjual pintu itu yang dipanggil Mas Nur Tofik mengatakan bahwa harga di tingkat konsumen bervariasi, biasanya antar Rp. 350.000 sampai Rp. 400.000 tergantung negosiasi. Dengan profit sekitar Rp. 50 ribu sampai dengan Rp. 100 ribu per pintu, belum dipotong operasional dan biaya lainnya.
Meninggalkan seorang anak dan istri Mas Nur rela bekerja jauh dari keluarga untuk menghidupi keluarga.
Saat ditanya menghabiskan waktu berapa lama menjual 300 pintu tersebut bersama rekannya, Mas Nur menjawab tegas dan bersemangat paling lama 45 hari bang, ludes terjual. " Ujarnya
Menggunakan bahan kayu mahoni pintu tersebut diolah sedemikian rupa sehingga menjadi barang jadi, kualitas lebih baik dari kayu akasia, " lanjutnya menjelaskan.
Jika ada yang berminta bisa menghubungi WA kami bang di nomor 081216033365," tutupnya sekaligus promosi.
Saat dunia memasuki era digital dua orang penjual pintu ini masih menggunakan cara sederhana, namun hasil yang di dapatkan tak juga mengecewakan.
Mau jual memakai era teknologi saat ini kami nggak ngerti pola dan caranya bang,"kata Supardi penjual lainnya.
Tanjabtim memiliki pangsa pasar yang baik menurut kedua penjual pintu tersebut, salah satu alasannya mungkin karena kemakmuran masyarakat meningkat akibat produksi lahan pertanian diantaranya sawit dan pinang.
Semangat yang kuat dalam bekerja kedua penjual pintu ini dalam mengais rezeki dengan merantau ke daerah lain, harusnya menjadi inspirasi bagi setiap orang untuk tidak berpangku tangan. Rezeki akan datang kapan dan dimana saja jika mau berusaha ( MRD )